5:56:00 PM


Aku tidak tahu harus memulai darimana. Aku tidak terbiasa mencurahkan isi hatiku dalam kata-kata, aku lebih mahir menyimpannya bagi diriku sendiri dan menyembunyikan rapat-rapat dalam hati. Namun tanpa kusadari itulah yang menyakitiku selama ini. Bukan kamu, bukan dia, bukan mereka, tapi aku. Ketakutanku adalah ketidakmengertian mereka yang mendengar, pandangan mereka terhadap kisah yang telah kupercayakan.



Tanpa bermaksud membandingkan, menghabiskan waktu denganmu yang begitu berbeda dengan dia yang pernah ada hidupku terasa sangat berbeda, dan tak dapat kupungkiri butuh kesabaran ekstra untuk mengerti sifat ajaibmu yang membuatku pusing tujuh keliling. Sejujurnya aku merasa ada satu bagian dari dirimu yang tak dapat kusentuh, yang menghadirkan keraguan dalam diriku akan cintamu. Sulit bagiku membayangkan ada sosok lain dalam benakmu selain aku. Tidak perlu menyangkal, karena aku ingat betul setiap kata-kata yang terucap dari bibirmu sejak pertemuan kita yang pertama. Namun bukan berarti aku tidak bahagia bersamamu, justru darimu aku belajar banyak hal. Darimu aku belajar berkorban, mengalah, mengerti, dan darimu jugalah aku dapat membedakan cinta dan obsesi. Meskipun mungkin bagimu belum cukup, katamu, kamu lelah akan sikapku yang kekanak-kanakan.

 Andai kamu tahu betapa aku berusaha untuk membuatmu nyaman berada didekatku. Aku masih terlalu egois untuk mengakui bahwa aku membutuhkanmu dalam hidupku. Aku tidak ingin terlihat seperti perempuan lemah yang bergantung padamu, walaupun kenyataannya memang begitu. Kehadiranmu dalam setiap hari-hariku menghadirkan ketakutan baru bagiku bahwa suatu hari nanti aku akan terbangun dan mendapatimu telah berada jauh dari jangkauanku. Aku memang bukan dia yang tidak ragu menangis didepanmu, memohon agar kau tetap tinggal. Aku juga tidak pandai mengungkapkan perasaanku dalam kata-kata, yang dapat membuatmu merasa berharga. Namun ketahuilah, bahwa aku tidak akan pernah siap untuk kehilanganmu, membayangkannya pun aku tak mampu. Dan meskipun aku tidak membanjirimu dengan kata-kata manis yang mampu membuatmu tersenyum, perasaanku padamu tulus adanya, dengan segala kekurangan dan kelebihanmu. Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Bagiku, kamu terlalu berharga. Jelas aku tidak akan melakukan hal bodoh yang dapat menghilangkanmu dari sisiku. Dan kini disaat aku mulai percaya kepadamu, aku harap kamu dapat membuktikan bahwa kamu memang pantas mendapatkannya.

Ini hanya sepenggal dari isi hatiku. Tanpa bermaksud memintamu mengerti, aku hanya sedikit berbagi☺

You Might Also Like

0 comments

onmousedown='return false' oncontexmenu='return false' onselectstart='return false'>